Selasa, 16 Mei 2017

Klasifikasi Pompa Centrifugal

 Ada beberapa klasifikasi / penggolongan pada pompa centrifugal, diantaranya yaitu : 

A. Berdasarkan Letak Poros / Shaft
Di tinjau dari letak poros atau letak Shaft, pompa centrifugal dibedakan menjadi 2 (dua) bagian : 

Pompa Horizontal, yaitu pompa yang letak porosnya sejajar dengan kaki-kaki (baseplate) pompa. 
Jenis pompa ini antara lain : 

1. Pompa Horizontal dengan kaki di bawah kursi bantalan. 
2. Pompa Horizontal dengan kaki di bawah rumah pompa. 
3. Pompa Horizontal Centre Line Mounted
Digunakan pada Fluida yang mempunyai suhu tinggi dan dapat mengakibatkan pemuaian pada material. Untuk menghindari pompa menjadi bengkok di atas pondasi, maka dibuat penunjang pompa pada sumbu horizontal. 
4. Pompa Horizontal Monoblock (Close Coupled) 
Dilakukan untuk membatasi ukuran pompa dan motor, maka pompa motor ini dipasang bergandengan sebagai satu kesatuan. Biasanya kipas pompa dipasang pada poros motor, atau secara terpisah menggunakan Sleeve Cooling dan Motor Standard. 
5. Pompa Horizontal In-Line (Close Coupled) 
Pompa ini tanpa baseplate (penunjang), akan tetapi pompa ditopang pada saluran pipa. Sehubungan dengan bobotnya, maka kapasitas dari jenis pompa ini relatif kecil (terbatas). 

Pompa Vertical, yaitu pompa yang letak porosnya tegak lurus dengan kaki-kaki (baseplate) pompa. 
Jenis pompa ini antara lain : 

1. Pompa Vertical In-Line 
2. Pompa Submersible (pompa benam) dengan pipa pelindung yang terpisah. Biasanya pelumasan bantalan poros dengan oli. 
3. Pompa Submersible (pompa benam) dengan pipa pelindung poros dan pipa tekan sebagai satu bagian (tergabung). Biasanya pelumasan bantalan poros menggunakan cairan yang dipompa. 
4. Pompa Submersible (pompa benam) dimana pompa dan motornya sama-sama dibenamkan dalam fluida. 

B. Berdasarkan Letak Pompa
Di tinjau dari letak pompa, pompa centrifugal dibedakan menjadi 2 (dua) bagian : 

1. Dry Tipe (Tipe Kering) 
Untuk tipe ini, pompa ditempatkan pada tempat kering tanpa dibenamkan pada fluida yang akan dipindahkan. Jadi dibutuhkan pipa hisap sebagai penyambungnya. 

2. Wet Type (Tipe Basah) 
Untuk tipe ini, pompa ditempatkan langsung atau dibenamkan pada fluida yang akan dipindahkan. 
Tipe pompa ini masih diklasifikasikan lagi menjadi 2 bagian, yaitu : 
a. Submersible Pump : Pompa terbenam pada fluida akan tetapi motor penggeraknya tidak dibenamkan
b. Submersible Motor Pump : Pompa dan motor penggeraknya sama-sama dibenamkan dalam fluida yang akan dipindahkan 

C. Berdasarkan Sistem Penghisapan
Di tinjau dari cara kerja, pompa centrifugal diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian : 

1. Centrifugal Self Priming Pump 
Pompa dengan tipe ini dirancang agar mampu memberikan kevacuman tertentu terhadap instalasi suction / hisap. Dengan kata lain bahwa operasi pompa tidak selalu membutuhkan air pancingan pada instalasi Suction. 

Catatan : 
Sebaiknya ujung bawah pipa suction diberi Foot Valve, dan diberi air pancingan pada saat pertama kali pompa dioperasikan (Trial Run). 

2. Centrifugal Non-Self Priming Pump 
Pompa dengan tipe ini dirancang agar mampu memberikan kevacuman tertentu terhadap instalasi suction / hisap. Dengan demikian pompa ini membutuhkan cairan yang penuh pada instalasi atau pipa suction pada setiap operasi. 


Rabu, 10 Mei 2017

Pompa Deep Well



Selain menjual pompa hydrant, PT. Cahaya Sakti Mandiri juga menjual Pompa Deep Well dengan berbagai ukuran maupun merk sesuai kebutuhan dan permintaan.

Adapun yang di maksud dengan Pompa Deep Well atau pompa sumur dalam adalah pompa yang digunakan untuk mentransfer air dari sumbernya. Sumber air tersebut biasanya berupa sumur bor yang dalamnya puluhan meter ke dalam tanah. Sistem kerjanya dengan cara pompa dimasukkan ke dalam sumur sehingga terendam air beberapa puluh meter, dioperasikan secara manual dan otomatis melalui panel kontrol. 
Dalam sistem operasi otomatis, pompa diperintahkan bekerja atau berhenti oleh panel kontrol berdasarkan sinyal dari Water Level Control (WLC) yang dipasang di dalam bak penampungan (Water Tank). Jika level air pada Water Tank turun mencapai titik Setting ON, maka pompa akan bekerja. Sebaliknya jika level air pada Water Tank naik mencapai titik OFF, maka pompa akan berhenti bekerja.